HILANG IDENTITAS
Di sudut pagi yang mulai basi,
Mataku bercerita pada kepercayaan yang kau ingkari
Dan entah kenapa kau bertingkah seperti malam yang sungkan untuk membungakan mimpi.
"Ingatkah engkau pada perempuan dengan kornea bulatnya?"
Ia selalu menatapmu melalui jendela pikirannya,
Memikirkan apa yang tak pernah terlintas dalam benakmu
Dan Ini tentang sekerat hasrat bersama.
"Mengisi jangka hayat hingga tamat"
Kita semisal musim yang saling bergandengan,
Memberi perbedaan pada keadaan,
Menunjukkan setiap rasa yang berseberangan namun kita tetap harus berada pada kadar yang telah ditentukan.
Ibarat cemburu yang memisahkan antara cinta dan benci,
Kini aku melayang-layang nyaris patah hati.
0 comments
Post a Comment